Senin, 12 Desember 2011

Hija’ menurut Syarif al-Radhi dan Ibnu al-Rumi (Studi Perbandingan) 8453

Al-Syarif al-Rodhi merupakan salah satu penyair pada masa ‘Abasi masyhur dalam menggubah syair, ia telah menghasilkan banyak karya antara lain kumpulan syair, Rasail, kitab Nahju al-Balaghah, kitab Talkhis al-Bayan fi Majazat al-Qur’an. Ia telah menggubah syair dengan berbagai tujuan di antaranya al-Hija’ (celaan) yang menjadi pembahasan penulis dalam penelitian ini.

Selain al-Syarif al-Rodhi, Ibnu al-Rumi juga merupakan salah seorang penyair pada masa ‘Abasi. Seperti halnya al-Syarif al-Rodhi, Ibnu al-Rumi juga menulis syair dengan berbagai tujuan. Ia merupakan seorang penyair yang paling terkenal dalam hija’nya sehingga menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti hija’nya.

Sebagaimana penulis ketahui bahwa hija’ yang merupakan salah satu dari Aghrodhu al-Syi’ri tentu mempunyai kesamaan dan perbedaan antara satu penyair dengan penyair lain. Hal ini akan dibahas secara terperinci oleh penulis.

Perumusan masalah pada penelitian ini meliputi:

a. Apakah yang dimaksud dengan Hija’?

b. Apakah Hija’ milik Syarif al-Radli dan Ibn al-Rumi memiliki persamaan dan perbedaan?

c. Apakah faktor-faktor yang mendorong adanya perbedaan dan persamaan pada syi’ru al-Hija’ mereka?

Dalam penelitian literatur ini digunakan beberapa metode pembahasan, yaitu:

(i) Metode Induktif, yaitu metode pembahasan yang menekankan pada pembahasan dari hal-hal yang bersifat khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum,

(ii) Metode Deduktif, yaitu metode pembahasan yang menekankan pada pembahasan dari hal-hal yang bersifat umum menuju kesimpulan yang bersifat khusus,

(iii) Metode Kritik Ekstrinsik, yaitu metode pembahasan yang menekankan pada aspek-aspek penting yang meliputi: kondisi lingkungan, sosial, politik, serta biografi kedua tokoh,

(iv) Metode Kritik Intrinsik, yaitu metode pembahasan yang menekankan pada teks untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik al-Syi’ru al-Hija’ yang meliputi aspek lafadz, makna dan kandun‍gan.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik penukilan secara langsung maupun tidak langsung dalam metode penulisannya.

Setelah penulis membahas secara terperinci tentang hija’, selanjutnya penulis akan menampilkan syair-syair hija’ dari dua penyair di atas. Untuk selanjutnya dipilah manakah syair hija’ yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama. Dan manakah syair yang berbeda dari dua penyair di atas, dari segi tujuan walaupun kata-kata yang digunakan berbeda.

Setelah menganalisis syair-syair hija’ yang dimiliki dua penyiar di atas, penulis menyimpulkan bahwa adanya persamaan dan perbedaan dari dua syair hija’ adalah karena disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari diri penyair ataupun dari keadaan masyarakat pada waktu itu. DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar